Menanam Kepercayaan

Artikel ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif

Demontrasi
ILustrasi: Mahasiswa berdemo menentang ketidakadilan - (Sumber: Arie/MMS)

MajmusSunda News, Minggu (27/04/2025) Artikel berjudul “Menanam Kepercayaan” ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif, pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat dan Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Saudaraku, di bumi yang letih ini, kekuasaan tumbuh tanpa akar nalar dan moral. Sejarah dilupakan, luka lama berulang, dan kepercayaan rakyat luruh seperti debu di angin.

Di balik gemuruh janji dan parade ambisi, ada kehampaan yang pelan-pelan menggerogoti sendi bangsa. Tanpa kepercayaan, hukum menjadi suara kosong, demokrasi menjadi pasar riuh yang kehilangan arah. Negeri ini, seperti istana pasir, dibangun dengan tergesa, mudah runtuh ditiup angin pertama.

Kita hidup dalam sebuah zaman ketika kata-kata kehilangan bobot, dan pemimpin kehilangan teladan. Rakyat mengembara di antara kecurigaan dan apatisme, mencari sesuatu untuk diyakini. Namun, terlalu sering hanya menemukan bayang-bayang yang berkhianat.

Dalam dunia yang retak ini, yang kita butuhkan bukan sekadar pergantian nama di atas lembar suara. Kita mendambakan jiwa-jiwa langka — mereka yang tak hanya mengumandangkan perubahan, tetapi menanggungnya dalam keheningan dan kesetiaan pada kerja yang tak kenal lelah.

Mereka yang mengerti bahwa membangun bangsa bukanlah tentang mengumpulkan kuasa, melainkan tentang menanam kepercayaan dalam tanah gersang, merawatnya dengan keberanian, dan menyiraminya dengan ketulusan.

Barangkali, harapan kini tak lagi berteriak di atas podium. Ia berbisik lembut di relung-relung hati yang bersedia percaya sekali lagi: percaya pada kebaikan yang sederhana, pada kerja sunyi yang tulus, pada api kecil yang tetap menyala di tengah badai yang terus menghantam.

Mungkin, jalan pulang bangsa ini bukanlah jalan gemilang yang ramai, tetapi lorong-lorong senyap, di mana satu demi satu, simpul-simpul kepercayaan dirajut kembali — dengan sabar, dengan air mata, dengan cinta yang tak menyerah.

***

Judul: Menanam Kepercayaan
Penulis: Prof. Yudi Latif
Editor: Jumari Haryadi

Sekilas tentang penulis

Prof. Yudi Latif adalah seorang intelektual terkemuka dan ahli dalam bidang ilmu sosial dan politik di Indonesia. Pria yang lahir Sukabumi, Jawa Barat pada 26 Agustus 1964 ini tumbuh sebagai pemikir kritis dengan ketertarikan mendalam pada sejarah, kebudayaan, dan filsafat, khususnya yang terkait dengan Indonesia.

Prof. Yudi Latif
Prof. Yudi Latif, penulis – (Sumber: Instagram)

Pendidikan tinggi yang ditempuh Yudi Latif, baik di dalam maupun luar negeri, mengasah pemikirannya sehingga mampu memahami dinamika masyarakat dan politik Indonesia secara komprehensif. Tidak hanya itu, karya-karyanya telah banyak mengupas tentang pentingnya memahami identitas bangsa dan menguatkan nilai-nilai kebhinekaan.

Sebagai seorang akademisi, Yudi Latif aktif menulis berbagai buku dan artikel yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan dan Islam di Indonesia. Salah satu karya fenomenalnya adalah buku “Negara Paripurna” yang mengulas konsep dan gagasan mengenai Pancasila sebagai landasan ideologi dan panduan hidup bangsa Indonesia.

Melalui bukunya tersebut, Yudi Latif menekankan bahwa Pancasila adalah alat pemersatu yang dapat menjembatani perbedaan dan memperkokoh keberagaman bangsa. Gagasan-gagasan Yudi dikenal memperkaya wacana publik serta memperkuat diskusi mengenai kebangsaan dan pluralisme dalam konteks Indonesia modern.

Di luar akademisi, Yudi Latif juga aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Indonesia. Melalui perannya ini, ia berusaha membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Komitmennya dalam mengedepankan nilai-nilai kebangsaan membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh pemikir yang berupaya menjaga warisan ideologi Indonesia.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *