MajmusSunda News, Kota Bandung, Selasa (20/05/2025) – Majalah Mangle yang didirikan di Bogor pada 21 Nopember 1957, setelah beberapa kali berganti kepemilikan, akhirnya secara resmi dikelola oleh Pusat Budaya Sunda Universitas Padjadjaran (Unpad).
Penerbitan “Mangle Anyar” digelar bersamaan dengan peresmian Pusat Budaya Sunda Unpad di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad pada Selasa (20/05/2025) oleh Rektor Unpad Bandung Prof. Arief S. Kartasasmita, dr., Sp.M(K)., M.Kes., Ph.D.
Sebagaimana dikutip dari Kanal Media UNPAD, Rektor UNPAD menyampaikan bahwa pada kegiatan ini dilaksanakan pula silaturahmi dengan seniman dan budayawan.


“Ini merupakan kehormatan bagi Unpad dapat meresmikan Pusat Budaya Sunda yang diharapkan dapat menjadi puseur budaya Sunda. Unpad akan terus mendukung agar budaya Sunda dapat terus dikembangkan,” ujar Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita.
Semoga, lanjut Prof. Arief, Langkah ini bisa menjadi inspirasi dan mendorong agar bahasa dan budaya Sunda tidak hanya menjadi pelajaran di sekolah, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.


Pusat Budaya Sunda Unpad merupakan perubahan dari Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) yang telah berdiri sejak 2019.
Jurnalis MajmusSunda News saat mewawancarai langsung Prof. Ganjar Kurnia, selaku Kepala Pusat Budaya Sunda Unpad, menyampaikan bahwa acara “Istrenan Pusat Budaya Sunda Unpad” dan “Gelar Mangle Anyar” bertujuan agar Unpad menjadi Pusat Budaya Sunda.
“Janten dihareupkeun yen urang Universitas janten Puser Budaya, nu kahiji: margi di Sunda mah teu aya lembaga nu dibutuhkan ku masyarakat, sigana nu paling pas mah universitas, nah kukitu na diarahkeun janten puser budaya, nu kadua; ti ngawitan 20 Mei 2025 dikokolakeun ku Unpad,” Ujar Prof. Ganjar
Hermana HMT, salah satu tokoh/budayawan Sunda menyampaikan selamat atas dikelolanya Majalah Mangle oleh Unpad.
“Ngawilujengkeun kanggo Mangle Anyar, anu ayeuna dikokolakeun ku Unpad, mugia ieu Mangle kapayunna langkung euyeub ku wacana kabudayaan sunda sinareng tiasa langkung mekar oge diminati/seueur peminatna khususna masyarakat Sunda/nonoman-nonoman ayeuna kan bahasa Sunda teh masih keneh kirang kitu, mudah-mudahan ku Unpad mah tiasa ka mahaiswa na oge ka masyarakat umum tiasa langkung diwanohkeunnana kitu, wilujeng ka Mangle Anyar,” ujar Hermana.


Sekjen IKA Sadaya Unpad, Andre Sudrajat menyampaikan harapan yang luar biasa dengan terbitnya Mangle baru ini. Ia berharap orang Sunda bangga dengan budayanya dan mau menerapkan bahasa Sunda dalam kehidupannya sehari-hari.
“Harapan saya Orang Sunda itu nanti menjadi sebuah keharusan untuk bangga akan budaya Sunda, harus dipaksakan agar kita selalu berbahasa Sunda, membaca buku-buku Sunda terutama dari Mangle ini karena saya pribadi sebagai orang Sunda kadang-kadang terlalu biasa bahasa Indonesia sehingga kadang-kadang kita sebagai orang Sunda tuh takut untuk berbasa Sunda, karena ya itu tadi takut tidak bisa menyebut atau santu dalam berbasa Sunda,” ujar Andre.
Selanjutnya Andre berharap Orang Sunda selalu membaca Mangle dan berharap media ini bisa sukses berkibar di jawa Barat dan Indonesia secara umum.
“Jadi mudah-mudahan selalu membaca Mangle bisa menjadikan kita kaya soal berbasa Sunda. Selamat untuk Mangle Baru, mudah-mudahan ini menjadi awal kesuksesan Mangle untuk berkibar di Jawa Barat khususnya dan umumnya di Indonesia”, tambah Andre.
Asep Zaenal Mustofa atau biasa disapa AZM sebagai Pimpinan Perusahaan MajmusSunda News yang turut hadir dalam acara peresmian Pusat Budaya Sunda Unpad pun ikut mengucapkan selamat atas kehadiran Mangle Anyar dan berharap mampu meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya Orang Sunda.



“Kami dari Tim redaksi MajmusSunda News, menyampaikan selamat atas terbitnya Mangle Anyar, yang saat ini dikelola oleh Pusat Kebudayaan Sunda Unpad. Semoga bisa meningktkan minat baca orang Sunda yang launching-nya tidak lama setelah Hari Buku Nasional, 17 Mei 2025 dan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025,” ujar AZM.
***
Judul: Majalah Mangle Resmi Dikelola Pusat Budaya Sunda Unpad
Jurnalis: AZM
Editor: Jumari Haryadi