MajmusSunda News, Jakarta, DKI Jakarta, Kamis (31/07/2025) – Sebanyak 100 pengusaha besar, sedang, menengah dan kecil, serta para Eksekutif, Praktisi Bisnis dan Pegiat Koperasi di Indonesia hadir dalam Forum Pengusaha & Eksekutif Bisnis, Industri dan Korporasi Indonesia (FPEKA), dengan Topik: “Peningkatan Ekonomi Rakyat dan Daya Beli Masyarakat & Korporasi (termasuk UKM/IKM, Koperasi) Melalui Pengembangan & Aplikasi Teknologi Maju Untuk Industri Alsintan, Otomotif Pedesaan, Alat Berat, Drone & Simulator, dan Industri Elektronik/Telematika Lainnya Secara Terintegrasi,” bertempat di Kantor Pusat Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Gedung Permata Kuningan Lt.. 10 Jalan Kuningan Mulia Kav 9 C, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Acara ini diselenggarakan oleh PT. Insan Bisnis & Industri Manufaktur Indonesia (IBIMA), dengan dukungan: APINDO Business & Industry Learning Center (ABILEC), Institut Otomotif Indonesia (IOI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), APINDO Business & Learning Center, Kementerian Perindustrian RI, dan Kementerian Perhubungan RI.

Dengan peserta antara lain: Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI), Asosiasi Pengusaha Nikel Indonesia (APNI), Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM), Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI), Perkumpulan Industri Komponen Otomotif (PIKKO), Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (Pertaabi), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (HINABI), Asosiasi Pengusaha Eksportir Kelapa Sawit (APEK), Perusahaan Otomotif, Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit, Perusahaan Alat Berat, dan Pengusaha Alumni / FKA ESQ.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun korporasi yang berkelas dunia (Best World Class Company) dan Mewujudkan korporasi yang profitable, produktivitas tinggi, dan the best operational excellence company.
Opening Remarks: Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si, IPU, ASEAN Eng (Founder & CEO IBIMA, President of Indonesia Automotive Institute, Chief of Permanent Committee KADIN Bid. Bappenas – PINDalAng, Chairman OF ABILEC (APINDO), dan Chief of Industry Dev. PII).

Keynote Speaker Laksamana TNI (Purn) Dr. Ade Supandi, SE, MAP (Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut 2014-2018 (Ketua Dewan Penasihat FPEKA, Komisaris Utama PT Majmu Musti Sundaya dan Pinisepuh Majelis Musyawarah Sunda/MMS), Denis Dimas Permana (mewakili Shinta Widjaja Kamdani Ketua Umum APINDO 2023-2028), dan Mahardi Tunggul Wicaksono (Mewakili Dr. Setia Diarta, M.T., Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI).
Dipandu Moderator Dr. Ir. Urip Sedyowidodo, MM., IPM., Dosen dan Praktisi Industri hingga tingkat eksekutif di Industri Manufaktur, Perbankan, Asuransi, dan Perdagangan Elektronika serta Consumer Goods, baik Perusahaan Domestik maupun Multinasional.

Juga hadir para pemimpin bisnis terkemuka dan tokoh nasioanl diantaranya: Asep Winara (Chief Human Resources & Finance Officer AVS, Andre Herlambang (Learning Center APINDO), Tatang Sutarman (Ketua Umum Asosiasi Teknik Otomasi Industri Nasional), Ghalib Abyan (Bussines Development Manager), dan H. Asep Ruslan (Ketua Yayasan Rahmat Lil Alamin (YARLA), Manager Operasional PT Gressindo Mandiri Sukses (GMS), Direksi PT Majmu Musti Sundaya, Presiden Paguyuban Asep Dunia (PAD) 2020-2025, Badan Pekerja Majelis Musyawarah Sunda (BP MMS), Pegiat Koperasi dan Wartawan.

Menurut Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si, fokus pembahasan forum ini adalah bagaimana menjadikan para Pengusaha dan Eksekutif bisnis berwawasan kelas dunia dan menciptakan upaya menjadi perusahaan berkelas dunia, juga tantangan dan sharing experience for achieving the best world class business & industry.
“Anggota APINDO secara nasional itu ada 13 ribu. Di daerah DKI Jakarta ini pengusahanya ada sekitar 600-an. Jadi sekarang ini kita harapkan bagaimana pengusaha besar, sadang, menengah dan kecil bisa Bersatu,” kata I Made Dana Tangkas saat membuka acara, Kamis (31/07/2025).


Forum Pengusaha dan Eksekutif Bisnis, Industri & Korporasi Indonesia yang ke-3 (tiga) ini diharapkan menjadi gerakan pengembangan ekonomi, bisnis dan industri bersama seluruh pengusaha di Indonesia.
“Harapannya dari pertemuan Forum Pengusaha & Eksekutif Bisnis, Industri dan Korporasi Indonesia (FPEKA) ini. Nanti kita selama 2,5 jam ke depan. Kita bisa mendapat sesuatu. Dan perlu saya sampaikan, kemarin ada permintaan dari teman-teman APINDO, untuk Forum ke 4 yang akan datang, kita fokus kepada otomotif saja. Kalau hari ini pembicaraan kita memang menyebar,” pungkas Founder & CEO IBIMA, I Made Dana Tangkas.

Selanjutnya sambutan dari Ketua Dewan Penasihat FPEKA Laksamana TNI (Purn) Dr. Ade Supandi, SE, MAP., mengatakan dalam konteks Forum Pengusaha & Eksekutif Bisnis, Industri dan Korporasi Indonesia (FPEKA) ini akan menyampaikan beberapa hal.
“Pertama untuk Industri otomotif menurut saya menjadi tulang punggung penggerak dari pada ekonomi. Saya dua hari yang lalu buka-buka lembaran sejarahnya perusahaan Toyota. Sebagaimana tadi sudah disampaikan oleh Pak Made, bahwa Toyota sendiri memulai bisnisnya dari usaha pemintalan. Dan itu adalah teknologi manusia yang pertama kali diberikan oleh Tuhan,” ujar Laksamana TNI (Purn) Dr. Ade Supandi.
Menurut Dr. Ade Supandi kalau tidak ada Nabi Idris alaihis salam, kita tidak akan memakai baju sekarang.
“Yang kedua, kalau kita tidak memiliki Nabi Idris alaihis salam yang diberikan berbagai kelebihan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, kapal-kapal bingung kok navigasinya bagaimana, karena ilmu falak dimulai oleh Nabi Idris alaihis salam, dan seterusnya,” tuturnya.


Selanjutnya Dr. Ade Sopandi mengatakan bahwa kalau kita lihat pertanian, maka akan kembali ilmu astronomi.
“Karena bagaimana kita bersocok tanam, kapan kita panen, kapan kita menyiapkan lahan pertanian, itu semua dimulai dengan ilmu astronomi. Dan itu adalah ilmunya para pelaut.” ujarnya.
Dr. Ade mengatakan, bahwa kita harus berterima kasih kepada Tuhan yang menciptakan kita ini, karena kita diberikan karunia mendiami negara kepulauan yang luas. Apa konsekuensinya?
“Saya ingat dengan Prof Dr Hasjim Djalal (almarhum) seorang Pakar Hukum Laut Internasional. Dia memperjuangkan laut luas, artinya wilayah negara kita luasnya bertambah kurang lebih 8,3 juta kilometer, dimana 1,9 juta daratan, 6,4 juta-nya lautan. Adalah kemampuan mengelola dan esensial mengelola itu adalah daratan. Apa daratan itu? Itu jelasnya adalah sawah, lahan, kebun, dan tegalan,” ungkapnya.

“Dan itu menjadi visi dan misi besar bagi Presiden Prabowo Subianto dalam program Asta Cita, yang menyoroti ketahanan pangan dan Esensi Air sebagai salah satu pilar utama,” tutur Ketua Dewan Penasihat FPEKA..
Forum Pengusaha & Eksekutif Bisnis, Industri dan Korporasi Indonesia (FPEKA) ini memberikan gambaran komprehensif tentang tantangan ekonomi, peluang bisnis dan industri manufaktur di Indonesia di tahun 2025.

Insan Bisnis & Industri Manufaktur Indonesia (IBIMA)
PT Insan Bisnis & Industri Manufaktur Indonesia (IBIMA), adalah perusahaan konsultan yang menjadi penggerak kemajuan industri manufaktur nasional, meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional, serta merupakan perusahaan konsultan independen untuk pengembangan sumber daya manusia, industri (manufaktur & jasa), pengembangan teknologi masa depan, memberikan dukungan, umpan balik & saran kepada pemangku kepentingan bisnis dan industri.

Bersama pemerintah, akademisi, komunitas / asosiasi industri dan pengusaha / pelaku industri, melakukan koordinasi dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk memajukan bisnis dan industri manufaktur di Indonesia.
Untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur yang kuat, maju dan berdikari di Indonesia, kami mengharapkan semua pemangku kepentingan untuk melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam membangun bisnis dan industri yang lebih maju, fleksibel dan berbasis local wisdom & kompetensi anak negeri, serta khususnya di era digitalisasi ini kita juga menyiapkan diri untuk memasuki era revolusi industri 4.0.
***
Judul: Forum Pengusaha dan Eksekutif Bisnis, Industri & Korporasi Indonesia (FPEKA)
Jurnalis: Asep Ruslan
Editor: Asep Ruslan












