Detik-detik Sang Purbasora Merebut Tahta Kerajaan Galuh dari Sang Sena Putra Mandiminyak

Purbasora bersama adiknya Demunawan dan putra Rajaresi Denuh Jantaka atau Resi Wanayasa,  bersepakat merebut tahta Galuh

Ilustrasi singgasana Raja. (Pexels)

MajmusSunda News, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (6/11/2024) – Artikel dalam Rubrik “SEJARAH” berjudul  “Detik-detik Sang Purbasora Merebut Tahta Kerajaan Galuh dari Sang Sena Putra Mandiminyak ini ditulis oleh: Agung Ilham Setiadi.

Dendam membara Purbosora putra cikal Sang Danghyang Sempakwaja untuk merebut tahta kerajaan Galuh yang dikuasai Sena putra dari Mandiminyak tak pernah padam.

Purbasora bersama adiknya Demunawan dan putra Rajaresi Denuh Jantaka atau Resi Wanayasa,  bersepakat merebut tahta Galuh (Bojong Galuh Desa Karangkamuyan, Kabupaten Ciamis).

Ia dibantu oleh pasukan Bhayangkara yang terkenal jago memanah dari kerajaan Indrapahasta Cirebon (sekarang terletak di Cirebon Girang atau Cirebon Selatan, Kabupaten Cirebon)

Dikutip dari buku Yuganing Rajakawasa Drs Yoseph Iskandar Resi Padmahariwangsa atau Sang Maharesi Sentanu seorang Maharesi dari daerah Sungai Gangga India berkuasa dari 707-719 M. Ia adalah mertua Purbasora karena menikah dengan anaknya Citra Kirana.

Keikutsertaan pasukan Bimaraksa dalam pasukan Purbasora dan Demunawan memilik kekuatan nilai pulitik yang sangat besar. Menggempur pasukan Sena yang semakin terjepit dan jatuh terpojok.

Senapun meloloskan diri ke Jawa Tengah. Purbasora membiarkannya Sena meloloskan diri tidak membunuhnya. Demunawan Putra Kedua Sang Sempakwaja Ditujuk Jadi Raja di Layuwatang Kuningan

Sebagai Rajaresi Sempakwaja di Galunggung menguasai beberapa kerajaan kecil yang ada disekitarnya Ia meminta Sang Pandawa yang menjadi guruhaji (resiguru) di Layuwatang menyerahkan Kerajaan Kuningan kepada Demunawan anaknya yang kedua.

Wilayah Galunggung beserta kerajaan-kerajaan kecil bawahannya semuanya diserahkan Sempakwaja kepada Demunawan. Danghiyang Resiguru Sempakwaja wafat pada tahun 729 M, dengan usia cukup panjang 109 tahun.

Ia meninggal dunia saat Galuh dan Galunggung dalam keadaan penuh perdamaian, tidak ada lagi permusuhan diantara trah Galuh nu Agung (Galunggung).

Sedangkan Tarusbawa Raja Sunda yang bertahta di Pakuan (Bogor) kekuasaan berlangsung dari 669-723 M, wafat lebih dulu sebelum meninggalnya Sempakwaja. Tarusbawa wafat tahun 723 M dalam usia 91 tahun. Tarusbawa wafat disaat perseteruan Purbasora dan Sanjaya putra Sena meruncing.

Judul: Detik-detik Sang Purbasora Merebut Tahta Kerajaan Galuh dari Sang Sena Putra Mandiminyak
Penulis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *