MajmusSundaNews-Sukabumi, Sabtu (7/12/2024), Ketua Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I), Dedi Kurniawan menyoroti terjadinya pergerakan tanah pasca terjadinya banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi.
Akibat banyak titik pergerakan tanah pasca banjir dan longsor di Sukabumi kata Dedi, jalan banyak yang rusak dan sangat mengganggu akses untuk bantuan korban banjir.
Ia menyoroti perlunya pengkajian kembali pembangunan jalan atau jembatan yang rusak, akibat pergerakan tanah yang terjadi, kini banyak jalan yang rusak dan jembatan yang terputus.
“Perlu kajian dari yang berwenang kenapa jalan yang dibangun cepat rusak, ini berkaitan dengan kualitas pembangunan. Sudah bukan rahasia umum lagi setiap pembangunan khususnya jalan pasti ada fee untuk pejabat,” beber Dedi
Ada dua hal yang disoroti FK3I pertama tata kelola infrastruktur seperti jalan dan lingkungan alam yang kini terus mengalami kerusakan dan kedua akses penyaluran bantuan yang terkendala karena pergerakan tanah, karena jalan banyak yang rusak sehingga bantuan jadi tersendat.
Ia menegaskan agar Pemkab Sukabumi membangun dapur umum untuk membantu korban banjir yang kini sangat memerlukan bantuan dan mengingatkan pihak BPBD Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dan Pusat (Nasional) bisa secepatnya turun membantu masyarakat yang terkena dampak banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi.
Ia memperingatkan kini di kawasan Sukabumi dan Bogor banyak pengembangan dan pembangunan wisata, dampaknya sangat terasa yang mengakibat tanah yang longsor seperti yang terjadi di Sukabumi dan Bogor.
“Sebaiknya pembangunan kawasan wisata yang ada di Sukabumi dan Bogor diperiksa,” tegas Dedi dalam laporannya lewat telepon genggam saat meluncur ke lokasi banjir Sukabumi, Sabtu, (7/12/2024)
700 Warga Neglasari Mengungsi
Enda warga Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya (Posramil Purabaya) menjelaskan warga korban bencana banjir yang tinggal di Desa Neglasari masih di pengungsian. Mereka untuk sementara ditempatkan di bangunan SDN Kalibunder sareng DTA Karihkil
“Jumlah nu ngungsi kirang langkung aya kana 700 dugi ka 800. Alhamdulillah bantosan tos aya ti pihak pamerentah sareng swasta. Nembe Pak Pj Gubernur Bey Machmudin ti lokasi,” kata Enda saat dihubungi lewat telepon genggam, Jumat, (6/12/2024)
Judul: FK3I Soroti Pergerakan Tanah, Longsor dan Banjir di Sukabumi, Dedi: Pembangunan Jalan Perlu Dikaji Kembali
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS