MajmusSunda News – New York, Senin, 22 September 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai tentang Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025) waktu setempat.
Konferensi ini digagas oleh Prancis dan Arab Saudi, yang masing-masing diwakili oleh Presiden Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Pertemuan tersebut diikuti puluhan pemimpin dunia serta organisasi internasional, termasuk Uni Eropa dan Liga Arab.
Sesi pertama dibuka dengan pidato Presiden Macron, Menlu Arab Saudi, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Setelah itu, giliran para kepala negara menyampaikan pandangan mereka. Urutan pidato dimulai dari Raja Jordania Abdullah II, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa. Presiden Prabowo Subianto mendapat giliran berbicara pada urutan kelima.

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya tanggung jawab moral dan historis komunitas internasional untuk menghentikan penderitaan rakyat Palestina. Ia mengawali dengan menyampaikan apresiasi kepada Prancis dan Arab Saudi atas prakarsa penyelenggaraan konferensi ini.
“Dengan berat hati, kita mengingat tragedi tak tertahankan di Gaza: ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. Kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan terbentang di depan mata kita,” ujar Prabowo.
Ia menegaskan, Indonesia mengecam segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil. Dalam pandangannya, solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk membawa perdamaian di kawasan.
“Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara. Hanya solusi dua negara inilah yang akan membawa perdamaian,” tegasnya.
Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia siap mengakui Israel, asalkan negara tersebut terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina. Menurutnya, perdamaian sejati hanya bisa terwujud jika kedua pihak memiliki kedaulatan dan keamanan yang sama.
“Kami harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Tetapi Indonesia juga menyatakan, begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan mendukung semua jaminan untuk keamanan Israel,” kata Prabowo.
Lebih jauh, ia menyinggung Deklarasi New York yang dianggap membuka jalan menuju perdamaian yang adil. Prabowo menekankan bahwa pengakuan negara Palestina harus diartikan sebagai kesempatan nyata menuju perdamaian abadi.
Dalam kesempatan itu, Prabowo memberikan apresiasi kepada sejumlah negara yang telah mengambil langkah pengakuan terhadap Palestina, seperti Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal. Menurutnya, pengakuan tersebut adalah keputusan berada di “sisi sejarah yang benar”.
Kepada negara-negara yang belum mengakui Palestina, Prabowo menyerukan agar tidak menunda lagi. “Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita,” tegasnya.
Prabowo juga menekankan kesediaan Indonesia berkontribusi lebih jauh dalam upaya perdamaian, termasuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian PBB jika diperlukan.
“Indonesia siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Perdamaian sekarang. Perdamaian segera. Kita membutuhkan perdamaian,” pungkasnya.
Pidato Prabowo di KTT PBB ini memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang konsisten mendukung Palestina dan mendorong implementasi solusi dua negara. Sikap tegas tersebut sekaligus menjadi pernyataan diplomasi Indonesia di hadapan komunitas internasional untuk menghentikan perang dan membuka jalan bagi perdamaian abadi di Timur Tengah.
Judul: Pidato Prabowo Subianto tentang Palestina di KTT PBB: Tegaskan Dukungan pada Perdamaian dan Solusi Dua Negara
Penulis: A. Noor