Puisi “Hujan Sore”

Artikel ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif

Pria tua dan hujan
Ilustrasi: Seorang pria tua sedang menikmati indahnya hujan - (Sumber: Bing Image Creator AI)

MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/11/2024)Puisi berjudul “Hujan Sore” ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif, Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Saudaraku,
Hujan di sore hari ungkapkan rindu langit pada bumi,
Kasih basah pada kering,
Darma subur pada tandus.

Hujan di sore hari kabarkan harapan pada putus asa,
Ranggas pepohonan bisa berdaun kembali;
Lelayu rerumputan bisa menghijau kembali,
Retakan bumi bisa lantip kembali.

Hujan di sore hari bawa kekayaan kemungkinan pada jalan buntu,
Alam tak pernah kekurangan cara untuk memberi,
Tak pernah kehilangan akal untuk melampaui bayangan.

Hujan di sore hari pulihkan ingatan pada lupa,
Tentang cinta yang terbunuh ambisi;
Tentang janji yang teringkari culas;
Tentang amanah yang terabaikan khianat;
Tentang semangat yang terpupus malas.

Hujan di sore hari jatuh mengecup bumi, 
Bangunkan warga bangkit bersaksi;
Turun mengangkat jiwa kita melesat mikraj menggapai langit impian.

(Belajar Merunduk, Yudi Latif)

Prof. Yudi Latif
Prof. Yudi Latif – (Sumber: Koleksi pribadi)

***

Judul: Puisi “Hujan Sore”
Penulis: Prof. Yudi Latif
Editor: Jumari Haryadi

Sekilas tentang penulis

Prof. Yudi Latif adalah seorang intelektual terkemuka dan ahli dalam bidang ilmu sosial dan politik di Indonesia. Pria yang lahir pada 26 Agustus 1964 ini tumbuh sebagai pemikir kritis dengan ketertarikan mendalam pada sejarah, kebudayaan, dan filsafat, khususnya yang terkait dengan Indonesia.

Prof. Yudi Latif
Prof. Yudi Latif – (Sumber: beritaenam.com)

Pendidikan tinggi yang ditempuh Yudi Latif, baik di dalam maupun luar negeri, mengasah pemikirannya sehingga mampu memahami dinamika masyarakat dan politik Indonesia secara komprehensif. Tidak hanya itu, karya-karyanya telah banyak mengupas tentang pentingnya memahami identitas bangsa dan menguatkan nilai-nilai kebhinekaan.

Sebagai seorang akademisi, Yudi Latif aktif menulis berbagai buku dan artikel yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan dan Islam di Indonesia. Salah satu karya fenomenalnya adalah buku “Negara Paripurna” yang mengulas konsep dan gagasan mengenai Pancasila sebagai landasan ideologi dan panduan hidup bangsa Indonesia.

Melalui bukunya tersebut, Yudi Latif menekankan bahwa Pancasila adalah alat pemersatu yang dapat menjembatani perbedaan dan memperkokoh keberagaman bangsa. Gagasan-gagasan Yudi dikenal memperkaya wacana publik serta memperkuat diskusi mengenai kebangsaan dan pluralisme dalam konteks Indonesia modern.

Di luar akademisi, Yudi Latif juga aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Indonesia. Melalui perannya ini, ia berusaha membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Komitmennya dalam mengedepankan nilai-nilai kebangsaan membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh pemikir yang berupaya menjaga warisan ideologi Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *