MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat – Di pagi yang cerah di Perumahan Griya Bandung Indah (GBI), Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, suasana rumah keluarga H. Asep Ruslan dipenuhi semangat dan kegembiraan. Pasalnya, hari ini pembagian rapor dan kenaikan kelas putri bungsu mereka, Nabila Kalila Khansa yang akrab disapa Nabila, siswi kelas 3 Ibnu Hayyan SDIT Al Fitrah Kompleks Margahayu Raya Jl. Merkuri Timur No. 1 Kota Bandung, tampak bersiap dengan senyum ceria.

Kedua orang tuanya, H. Asep Ruslan, seorang wartawan dan pegiat pendidikan selaku Ketua Yayasan Rahmat Lil Alamin (YARLA), lembaga yang menaungi Pondok Pesantren Rahmat Lil Alamin (PARLA) dan SMK NAGRAK Boarding School yang berlokasi di Desa Nagrak, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Sang ibu, Hj. Hidayati yang akrab dipanggil Bunda, merupakan guru IPA di SMP Negeri 51 Bandung, mendampingi Nabila menuju sekolah, Selasa (24/6/2025).
Meskipun kesibukan mereka cukup padat, momen seperti ini selalu menjadi prioritas. Bagi mereka, pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak adalah investasi jangka panjang.
“Benar, pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak adalah investasi jangka panjang. Investasi ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan,” kata Asep Ruslan.

Menurut Asep Ruslan, pendidikan karakter yang baik sejak usia dini akan membekali anak dengan nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial yang kuat.
“Investasi dalam pembentukan karakter anak-anak sejak usia dini adalah langkah strategis yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Pendidikan karakter bukan hanya membentuk pribadi yang berakhlak, tetapi juga mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berdaya saing,” ujarnya.
Pembentukan Karakter Positif
Dalam kehidupan sehari-hari, karakter seseorang akan mempengaruhi perilakunya serta interaksinya dengan orang lain.

Menurut Bunda, pembentukan karakter positif pada anak sangat penting untuk memastikan bahwa mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berempati, dan memiliki integritas. Karakter positif melibatkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, disiplin, dan kerjasama.
“Proses pembentukan karakter positif dimulai sejak anak masih kecil dan terus berkembang seiring dengan perkembangan mereka. Orang tua, guru, serta lingkungan sosial dan pendidikan memainkan peran penting dalam membantu membentuk karakter anak,” ujar Hidayati.
Penerimaan Rapor dan Apresiasi Guru
Sesampainya di SDIT Al Fitrah Bandung, Nabila disambut hangat oleh wali kelasnya, Munggarani Kusumah, S.Pd atau Ibu Rani.

Dalam suasana penuh kehangatan, Rani memuji Nabila dengan bangga.
“Nabila adalah murid yang luar biasa. Selain cerdas secara akademik, ia sangat baik dalam adab dan pergaulan. Ia disukai teman-temannya, selalu sopan, rajin, dan kreatif dalam karya. Nabila juga sering tampil dalam kegiatan sekolah, dan selalu memberi semangat kepada teman-temannya,” kata Ibu Rani.

Ibu Rani kemudian menyampaikan harapannya, “Semoga di kelas 4 nanti, Nabila semakin bersinar. Teruslah menjadi pribadi yang rendah hati dan penuh semangat,” tuturnya.
Konsultasi TTQ dan Pencapaian Al-Qur’an
Setelah itu, keluarga Nabila menemui Arinda Yunita, S.Pd atau Ibu Arin, guru Tilawah dan Tahfidz Al Qur’an (TTQ) sekaligus pembimbing sholat. Ia menyampaikan kabar menggembirakan.

“Alhamdulillah, Nabila hampir menyelesaikan hafalan Juz 30. Bacaan Qur’annya makin baik, dan ia menunjukkan komitmen yang luar biasa. Tapi tetap Nabila harus rajin murajaah ya, agar mantap untuk ikut munaqosah saat kelas 4 nanti,” ujar Ibu Arin.

Ibu Arin juga membimbing Nabila dalam menyempurnakan bacaan dan gerakan sholat lima waktu. Ia menasihati Nabila.
“Nabila, Sholat itu pondasi yang utama bagi seorang muslim. Kalau sholatnya baik, yang lain insya Allah akan mengikuti. Jangan tinggalkan sholat, dan biasakan khusyuk sejak dini yah,” ucapnya.
Prestasi dan Hobi
Tak hanya unggul dalam prestasi akademik, Nabila juga aktif di ekskul Paskibra SDIT Al Fitrah. Bahkan, ia pernah menjadi Juara 1 Lomba Paskibra Tingkat SD se-Jawa Barat tahun 2024, yang digelar di SMPN 51 Bandung (25/11/2024), tempat dimana Bunda Hidayati mengajar.

Nabila juga dikenal sebagai anak yang kreatif. Ia menyukai kerajinan tangan, menulis cerita, dan fotografi. Ia sering memotret benda-benda di sekitarnya, lalu menulis cerita pendek berdasarkan foto tersebut dalam buku catatannya.

Sang ayah, Asep Ruslan, menghadiahkan sebuah buku catatan berwarna ungu. Di sampulnya tertulis “Catatan Perjalanan Seorang Pejuang Ilmu yang Penuh Adab.”
Dalam Islam, menurut Asep Ruslan, menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban, dan adab (etika) dalam menuntut ilmu dianggap sama pentingnya dengan ilmu itu sendiri. Perjalanan ini melibatkan kesungguhan, kesabaran, dan kerendahan hati, serta menghormati guru dan sesama penuntut ilmu.

“Nabila tulis semua impianmu di sini, Nak. Ini bukan hanya buku, tapi saksi dari perjalanan panjangmu sebagai pembelajar dan hamba Allah yang baik,” ujar Asep Ruslan.
“Baik Ayah,” kata Nabila.
Di halaman pertama buku itu, Nabila menulis dengan yakin “Aku ingin jadi dokter anak lulusan Fakultas Kedokteran UNPAD, seperti Teteh Istiqomah.”
Cita-Cita Tinggi, dan Jejak Kakak yang Menginspirasi
Cita-cita itu tumbuh dari lingkungan yang mendukung dan teladan keluarga. Ketiga kakaknya semuanya alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
- Maharani Eka Putri, Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM)
- Istiqomah Megawati, Putri Fakultas Kedokteran (FK)
- Ulya Fatimah Zahrah, Fakultas Pertanian (Faperta) dan kini sedang menempuh S2 di Pertanian Unpad.

Dengan dukungan penuh dari keluarga, guru, dan lingkungan yang baik dan mendidik, Insya Allah, langkah Nabila semakin mantap menapaki masa depan.
Doa dan Harapan
Dengan hafalan Qur’an yang terus bertambah, sholat yang tertata, akhlak yang dijaga, dan karya yang terus mengalir, Nabila tumbuh sebagai pejuang ilmu yang penuh adab.

Doa tulus pun terucap dari keluarga dan para gurunya.
“Semoga Nabila kelak menjadi pemimpin yang hebat, seorang pemimpin yang berilmu, beradab, dan membawa rahmat serta manfaat bagi agama, masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).” (Arus)