Memerankan Bulog Sebagai “Guru” Petani

oleh: Ir. Entang Sastraatmadja

MajmusSunda News, Kolom OPINI, Jawa Barat, Jum’at (20/06/2025) – Artikel dalam Kolom OPINI berjudul “Memerankan Bulog Sebagai “Guru” Petani” ini ditulis oleh: Ir. Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat dan Anggota Forum Dewan Pakar Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Adanya aturan dan kebijakan Pemerintah yang membebaskan petani dari persyaratan kadar air dan kadar hanpa dalam menjual gabahnya kepada Perum Bulog, menuntut adanya edukasi yang lebih inten kepada petani. Arti penting edukasi Perum Bulog buat petani adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani tentang cara-cara meningkatkan produksi dan kualitas gabah, serta memahami peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan.

Ir. Entang Sastraatmadja, penulis – (Sumber: tabloidsinartani.com)

Tujuan edukasi Bulog buat petani antara lain meningkatkan produksi gabah dan kualitas gabah untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Kemudian, meningkatkan kesejahteraan petani dengan meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup. Dan meningkatkan kemandirian pangan nasional dengan memproduksi gabah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Setidaknya ada beberapa manfaat edukasi Bulog buat petani diantaranya
meningkatkan pengetahuan petani tentang teknologi pertanian, pengelolaan tanaman, dan pasca panen. Kemudian, meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola usaha pertanian dan meningkatkan kualitas gabah. Dan meningkatkan pendapatan petani dengan meningkatkan harga gabah dan produksi yang lebih baik.

Berdasaran pemikiran ini, edukasi yang dilakukan Perum Bulog buat petani memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan petani, serta meningkatkan kemandirian pangan nasional. Itu sebabnya, Perum Bulog perlu sedini mungkin menyiapkan materi-materi apa saja, yang cukup relevan untuk disampaikan kepada para petani.

Setidaknya ada empat hal yang dapat dijadikan materi pokok dalam pelaksanaan edukasi dari Perum Bulog buat petani. Keempat hal tersebut, berkaitan dengan Teknologi Pertanian, Pengelolaan Paska Panen, Manahemen Usaha Pertanian dan Kemitraan dengan Perum Bulog. Petani sangat penting memperoleh materi-materi ini agar terjadi perbaikan dalam menggarap usagataninya.

Terkait dengan materi Teknologi Pertanian, yang perlu disampaikan bafaimana menggunakan varietas padi yang unggul dan tahan terhadap penyakit untuk meningkatkan produksi. Kemudian, bagaimana mengelola tanaman padi dengan baik, termasuk pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama. Dan juga tata cara penggunaan alat mesin pertanian yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Materi Pengelolaan Pasca Panen, lebih menitik-beratkan pada penanganan gabah pasca panen dengan baik untuk mengurangi kehilangan dan meningkatkan kualitas. Selain itu, penting diberikan materi tentang pengeringan dan menyimpan gabah dengan baik untuk menjaga kualitas dan mengurangi kerusakan.

Kaitannya dengan materi Manajemen Usaha Pertanian yang ditekankan soal perencanaan usaha pertanian dengan baik, termasuk menentukan target produksi dan menghitung biaya. Lalu, pengelolaan keuangan usaha pertanian dengan baik, termasuk menghitung pendapatan dan biaya. Dan juga tata cara memasarkan gabah dengan baik untuk meningkatkan pendapatan petani.

Sedangkan materi yang menyangkut Kemitraan dengan Bulog, perlu ditekankan pada kerja sama dengan Perum Bulog untuk meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan kemandirian pangan nasional. Selain itu, penting digambarkan bagimana
menjual gabah kepada Bulog dengan harga yang kompetitif dan transparan.

Dari penjelasan ini, beberapa materi edukasi yang dirancang dan disiapkan Perum Bulog buat petani, diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman petani dalam mengelola usaha pertanian sekaligus meningkatkan pendapatan, sehingga kesejahteraan hidupnya menjadi semakin membaik.

Namun begitu, dalam perkembangannya, tidak menutup kemungkinan akan dihadapkan pada berbagai masalah yang menghadangnya. Setidaknya ada tiga masalah yang butuh penangan dengan serius. Masalah-masalah tersebut adalah pertama, keterbatasan sumber daya, termasuk biaya dan tenaga, dapat membatasi kemampuan Bulog untuk mengedukasi petani secara efektif.

Kedua, keterjangkauan edukasi Bulog kepada petani di daerah-daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan akses dapat menjadi masalah. Dan ketiga, kualitas edukasi yang diberikan oleh Bulog dapat menjadi masalah jika tidak sesuai dengan kebutuhan petani atau tidak efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.

Disodorkan pada kondisi demikian, sebaiknya Perum Bulog melakukan bekerja sama dengan lembaga lain, seperti pemerintah daerah, universitas, atau organisasi petani, untuk meningkatkan efektivitas edukasi petani. Selain itu, Perum Bulog dapat menggunakan teknologi, seperti aplikasi mobile atau platform online, untuk meningkatkan aksesibilitas edukasi petani dan membuatnya lebih efektif.

Selanjutnya, Perum Bulog dapat memberikan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola usaha pertanian dan meningkatkan produksi. Dan terakhir Perum Bulog dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program edukasi petani untuk memastikan bahwa program tersebut efektif dan sesuai dengan kebutuhan petani.

Akhirnya kita percaya, Perum Bulog dapat meningkatkan efektivitas edukasi petani dan membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola usaha pertanian. Bagaimana pun juga Perum Bulog mestinya mampu memerankan diri sebagai “guru” petani.

***

Judul: Memerankan Bulog Sebagai “Guru” Petani
Penulis: Ir. Entang Sastraatmadja
Editor: Jumari Haryadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *