Heri Hermansyah Pria Asal Sukabumi, Kini Dipercaya Jadi Rektor Termuda Universitas Indonesia

Artikel ini ditulis oleh: Agung Ilham Setiadi

Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU
Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, Rektor Termuda Universitas Indonesia - (Sumber: ANTARA)

MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/09/2024) – Artikel dalam Rubrik “FEATURE/Mengenal Tokoh Sunda” berjudul “Heri Hermansyah Pria Asal Sukabumi, Kini Dipercaya Jadi Rektor Termuda Universitas Indonesia” ini ditulis oleh: Agung Ilham Setiadi, Pemimpin Redaksi MajmusSunda News.

Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU ini dikenal  sebagai seorang akademisi dalam Ilmu Teknik dan Guru Besar dalam Ilmu Rekayasa Proses Bioreaksi dari Indonesia. Pria kelahiran Sukabumi tersebut kini dipercaya menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI), terhitung sejak 7 Januari 2022.

Kini Heri terpilih menjadi Rektor UI termuda setelah berhasil  mengkandaskan calon lainnya,  Teguh Dartanto dan Ari Fahrial Syam. Heri juga merupakan Guru Besar dan Rektor terpilih UI 2024 termuda dalam usia 47 tahun.

Rektor Universitas Indonesia
Rektor Universitas Indonesia (UI) terpilih, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU (tengah) bersama kedua kandidat lainnya saat pengumuman sebagai Calon Rektor UI – (Sumber: ANTARA)

Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Pada akhir tahun 2021, Heri mencalonkan diri sebagai kandidat Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Heri terpilih menjadi dekan setelah melalui asesmen akhir yang dilakukan oleh pihak rektorat pada November 2021. Heri secara resmi dilantik menjadi dekan pada 7 Januari 2022 oleh rektor UI.

Selama menjabat sebagai dekan, Heri berhasil membawa Fakultas Teknik UI memperoleh predikat terbaik secara nasional berdasarkan ranking THE tahun 2023, 2024, dan menabalkan program studi teknik kimia, arsitektur, teknik mesin, dan teknik elektro di UI menjadi program studi terbaik di Indonesia berdasarkan ranking QS.

Heri juga memprakarsai pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung di Fakultas Teknik seperti gedung Inter Disciplinary Engineering (IDE) ─ di dalamnya terdapat laboratorium penelitian maju interdisiplin keteknikan untuk bidang transisi energi, bioengineering system, dan smart city.

Selain itu untuk menaungi program studi interdisiplin, Heri membentuk departemen baru yang ke-8 di FTUI yaitu Departemen Interdisiplin Keteknikan (DIK). Departemen baru itu ke depannya bakal menjadi wadah untuk mengembangkan teknologi dan inovasi yang melibatkan berbagai bidang ilmu teknik.

Departemen Interdisiplin Keteknikan FT UI juga akan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu teknik guna menghasilkan solusi komprehensif untuk tantangan pembangunan di Indonesia.

Heri membawa FTUI menjalin kerja sama nasional dan internasional yang berdampak bagi kemajuan dan pembangunan di FTUI. Sebelum terpilih jadi Rektor termuda UI. Ia juga termuda di FT UI yang dikukuhkan pada 19 Juni 2013 dalam usia 37 tahun.

Selama menjabat sebagai Dekan, Heri membawa Fakultas Teknik Universitas Indonesia menjadi kampus teknik terbaik menurut predikat Times Higher Education (THE) pada tahun 2023 dan 2024. iSelama masa kepemimpinannya, Program Studi Teknik Kimia, Arsitektur, Teknik Mesin dan Teknik Elektro UI menjadi program studi terbaik di Indonesia berdasarkan ranking QS.

Karier Heri Hermansyah dan Segudang Prestasi

Setelah lulus dari universitasnya, Heri sempat bekerja sebagai staf pengendalian mutu pada perusahaan Swire & Macline di Jakarta, sebelum diminta untuk kembali ke Universitas Indonesia sebagai dosen.

Heri dipercaya untuk memegang sejumlah jabatan struktural di FT UI usai menyelesaikan pendidikannya di Jepang.

Pada tahun 2007, Heri diangkat menjadi Direktur Unit Pelayanan Masyarakat di fakultas teknik. Ia juga mengepalai kelompok Riset Teknologi Bioproses dan berperan dalam mendirikan program Studi Teknologi Bioproses dimana ia diangkat menjadi sebagai Ketua Program Studi tersebut sejak 2008 hingga 2014.

Sebagai Ketua Prodi, Heri berhasil mengarahkan program studi tersebut hingga memperoleh akreditasi A dari pemerintah.

Pada tanggal 19 Juni 2013, Heri secara resmi dikukuhkan menjadi guru besar dalam ilmu rekayasa proses bioreaksi. Pidato pengukuhannya yang berjudul “Membangun Industri Proses Biokatalisis untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Bangsa” menekankan penerapan inovasi biokatalis dalam berbagai bidang industri sebagai cara untuk mendorong industri yang lebih ramah lingkungan.

Usai menjabat sebagai Ketua Program Studi, Heri memperoleh promosi untuk jabatan tingkat fakultas sebagai Manajer Kerja sama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura FT UI dari tahun 2014 hingga 2016. Sebagai Manager, ia mengelola kegiatan ekstrakulikuler mahasiswa FTUI, baik kegiatan akademik maupun non-akademik yang terdiri dari 5000 mahasiswa, 30 organisasi kemahasiswaan, dan lebih dari 300 program kerja organisasi mahasiswa FTUI.

Selama menjabat sebagai Manager, dihasilkan lebih dari 100 prestasi juara setiap tahunnya untuk level nasional dan internasional. Salah satu contohnya, para mahasiswa FTUI berhasil menjuarai (Juara 1) Shell Eco Marathon yang diselenggarakan di Filipina.

Kampus Universitas Indonesia
Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI) – (Sumber:ANTARA/HO: Humas UI)

Heri juga berperan dalam mengelola hubungan FTUI dengan Alumni dan organisasi alumninya, mendorong kegiatan sinergis alumni dan kampus untuk menunjang kegiatan akademik dan non akademik seperti beasiswa, internship, kerja praktek, lowongan pekerjaan, home coming day alumni FTUI, pengembangan karir dan lain-lain.

Selain itu Heri juga turut membantu mengelola 10 lembaga ventura FTUI untuk meningkatkan pendapatan kerjasama professional dalam bentuk pelatihan, konsultan dan pengujian lab.

Selanjutnya, Heri kembali dipromosikan menjadi Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI dari tahun 2016 hingga 2019. Sebagai direktur, Heri ditugaskan untuk mengembangkan riset dan pengabdian masyarakat di UI dan mengelola laboratorium dan pusat riset di seluruh universitas.

Direktorat yang dipimpin Heri membawa UI untuk memperoleh penghargaan dari Bank Pembangunan Islam untuk bidang science and technology pada 2017 dan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 2018.

Selain itu, proposal hibah dan publikasi ilmiah terindeks Scopus UI berhasil naik tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada saat Heri menjadi Direktur DRPM UI, ia membawa UI mendapatkan hibah dari United States Agency for International Development (USAID) dengan Program Sustainable Higher Education Research Alliance (SHERA) dalam Proposal yang berjudul “Scientific Modeling, Application, Research, and Training for. City-centered Innovation and Technology” (SMART CITY).

Adapun program hibah tersebut berupa penyelenggaraan kegiatan capacity building seperti berbagai pelatihan, kerjasama, hibah riset, pengembangan pusat riset baik di UI maupun di anggota konsorsium.  Heri bersama timnya dan anggota konsorsium yang terdiri dari empat Universitas di Amerika Serikat, mengelola kerjasama dengan lima universitas lokal di Indonesia dan selanjutnya menginisiasi dan mengembangkan kerja sama baru dengan lebih dari 20 universitas lainnya di Indonesia.

Selain itu Heri juga membawa SMART CITY UI sebagai lembaga yang menjalin kerja sama baru dengan pihak industri dan pemerintah daerah untuk keberlanjutan program jangka panjang.

Pencapaian lainnya yang dilakukan Heri ketika menjabat sebagai Direktur DRPM yaitu peningkatan jumlah proposal penelitian UI dari 600 proposal ke 2000 proposal,  peningkatan jumlah proposal yang berhasil didanai dari 400 kontrak menjadi 1200 kontrak, peningkatan dana penelitian yang bersumber dari eksternal UI, dan peningkatan jumlah publikasi UI dari 900 dokumen di Scopus pada tahun 2016 menjadi 3000 dokumen yang terindex Scopus pada tahun 2018.

Selain itu, Heri juga menjadi motor penggerak Program UI Peduli sebagai bentuk kehadiran UI dalam tanggap respon bencana di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh sampai Papua. Ia memimpin langsung tim relawan UI Peduli yang terdiri dari tim dokter, antropolog dan teknik untuk membantu di bidang kesehatan, sosial pendidikan dan penyediaan energi terbarukan di Agats dan Kolf Braza, Asmat – Papua.

Tim tersebut melakukan layanan kesehatan, penguatan gizi dan asesmen sosial budaya. Tim melakukan penyisiran kondisi anak Balita di tiga kampung Distrik Agats dengan didampingi oleh tim kesehatan TNI.

Selain itu tim UI Peduli yang dipimpin oleh Heri juga mengunjung wilayah Kolf Braza, Agats untuk memberikan bantuan. juga aktif memberikan bantuan pertama di awal bencana datang, seperti Tsunami Banten, gempa bumi dan tsunami di Donggala, Palu, gempa bumi di Lombok, NTB dan gempa di Maluku, dan lain-lain.

Selepas menjabat Direktur DRMP UI, Heri memulai karir di Kemenristek–BRIN dan menjabat Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat. Sebagai direktur, Heri memprakarsai sejumlah penghargaan bagi peneliti seperti Anugerah Kekayaan Intelektual,Penghargaan HKI Produktif, Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi, Peneliti Produktif Berkualitas Tinggi, dan Jurnal Ilmiah Bereputasi.

Heri juga mempercepat proses penetapan penerima dan pencairan hibah riset dan pengabdian masyarakat pada 2021 dimana proses pencairan dapat dilakukan pada April 2021.

Disela-sela kesibukannya pada tugas manajerial, sebagai individual Dosen, Heri juga tetap produktif dalam membimbing mahasiswa dan menulis karya ilmiah. Heri termasuk kedalam 500 peneliti terbaik Indonesia versi Science Technology Index, Kemristek-BRIN (2021) dan telah menghasilkan 186 Artikel Ilmiah terindex Scopus dengan h-index Scopus 17 per Juli 2024.

Heri sebelumnya juga memperoleh penghargaan sebagai dosen berprestasi pada tahun 2010 dan 2013. Heri bersama dengan ilmuwan lainnya memegang hak paten untuk temuan produksi ekstrak basah, ekstrak kering dan imobilisasi lipase ekstraseluler sebagai biokatalis untuk reaksi katalisis minyak nabati, yang dihasilkan pada 2019.

Total penghargaan yang didapatnya mencapai 27 penghargaan prestasi ditingkat Universitas, Nasional dan Internasional selama kurun waktu 1995 – 2024.

Banyak karya hebat yang dilahirkan Heri, Ia juga memprakarsai pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung di Fakultas Teknik seperti gedung Inter Disciplinary Engineering (IDE) yang mana di dalamnya terdapat laboratorium penelitian maju interdisiplin keteknikan untuk bidang transisi energi, bio system dan bio engineering, dan smart city.

Selain itu untuk menaungi program studi interdisiplin, Heri membentuk departemen baru yang ke-8 di FTUI yaitu Departemen Interdisiplin Keteknikan (DIK).

Heri memulai kariernya sebagai staf pada sebuah perusahaan perdagangan internasional sebelum kembali ke almamaternya sebagai dosen. Ia secara resmi menjadi dosen muda di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia per 1 Maret 1999. Selain mengajar dan meneliti, ia mendapatkan beberapa amanah untuk menempati beberapa jabatan struktural secara berjenjang.

Pada level departemen, Heri pernah menjabat sebagai Ketua Group Riset Rekayasa Industri Bioproses, Direktur Unit Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat Teknik Gas dan Petrokimia (UPPM TGP), dan Ketua Program Studi Teknik Bioproses.

Heri dipercaya sebagai Manager Kerja sama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura. Atas keberhasilannya di tingkat fakultas. Kemudian diangkat sebagai Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia dari tahun 2016 hingga 2019.

Dari tingkat Universitas, Heri dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual di Kementerian Riset dan Teknologi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek–BRIN) dari 2020 hingga 2021 sebelum terpilih menjadi dekan pada 2022.

Heri aktif dalam organisasi profesi Asian Federation of Biotechnology (AFOB) sebagai Advisory Board tahun 2012-2021 dan terakhir menjabat sebagai Wakil Presiden AFOB dari 2021 hingga kini.

Masa Kecil, Pendidikan dan Keluarga

Heri Hermansyah lahir pada tanggal 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat. Usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas pada tahun 1994, Heri menjalani pendidikan tinggi dalam bidang Teknik Gas dan Petrokimia di Universitas Indonesia.

Selama berkuliah di Universitas Indonesia, Heri mengikuti sejumlah unit kegiatan mahasiswa seperti Resimen Mahasiswa, Ikatan Mahasiswa Teknik Gas dan Petrokimia, Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Eka Prasetya UI, dan Pencak Silat Sin Lam Ba.

Heri memperoleh penghargaan sebagai Mahasiswa Terbaik di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia angkatan 1994 selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 1995 hingga 1997 dan mahasiswa berprestasi bidang penalaran Universitas Indonesia pada tahun 1998. Setelah empat tahun, ia lulus pada tahun 1998 dengan gelar Sarjana Teknik.[6]

Setelah menamatkan pendidikan sarjananya, Heri meneruskan pendidikan S2 dan S3-nya dalam bidang Teknik Kimia di Universitas Tohoku, Jepang. Ia memperoleh beasiswa dari Panasonic untuk menjalani pendidikan magister dari tahun 2000 hingga 2003 dan beasiswa dari Hitachi untuk beasiswa doktoral dari tahun 2003 hingga 2006.

Heri menikah dengan Isri Nur Asri dan dikaruniai 3 anak yaitu Alyana Syahriani (Mahasiswa Profesi FKG UI), Adila Nuraini (mahasiswa Fakultas Psikologi UI) dan Muhammad Ken Alirazi (Taruna Akademi Angkatan Udara – AAU).

Keterlibatan dalam Organisasi

Heri aktif terlibat dalam berbagai organisasi akademis, profesional, maupun masyarakat di tingkat nasional maupun internasional. Ia tercatat pernah menjadi Ketua Reviewer Penelitian Nasional sejak 2016-2021, Advisory Board Asian Federation of Biotechnology (AFOB) sejak 2012-2021.

Heri juga aktif dalam kegiatan volunteer seperti menjadi Ketua Divisi Pendidikan dan Kebudayaan di Badan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Jepang (PERSADA), Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKK PII), Ketua Komite SMA Unggulan MH Thamrin dari tahun 2019 hingga 2020 dan SMA Pradita Dirgantara sejak 2023, Pembina UKM Renang UI dari 2017 hingga 2019, dan pembina Resimen Mahasiswa sejak 2021.

Saat ini, Heri masih aktif sebagai Wakil Presiden Asian Federation of Biotechnology dari Indonesia dan di dalam Forum Dekan Teknik Indonesia.

Tanda jasa:

Satyalancana Karya Satya 10 Tahun (2014);
Satyalancana Karya Satya 20 Tahun (2019).

Riwayat singkat Pendidikan dan Jabatan

Riwayat Pendidikan:
Sarjana Teknik Gas & Petrokimia, Universitas Indonesia (1998);
Magister Teknik Kimia, Universitas Tohoku (2003);
Doktor Teknik Kimia, Universitas Tohoku (2006);
Sertifikasi Insinyur Profesional Utama, PII Badan Kejuruan Kimia (2019);
Program Profesi Insinyur RPL Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (2023).

Jabatan:

Unit Pelayanan & Pengabdian Masyarakat Teknik Gas & Petrokimia (UPPM TGP) Fakultas Teknik UI (2007 – 2008);
Kepala Riset Grup Rekayasa Industri Bioproses Fakultas Teknik UI (2007 – 2014);
Ketua Program Studi Teknik Bioproses Fakultas Teknik UI (2008 – 2014);
Manajer Kerjasama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura Fakultas Teknik UI (2014 – 2016);
Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (1 Juni 2016 – 5 Januari 2019);
Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristek/BRIN (20 Januari 2020 – 31 Agustus 2021);
Plt. Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat Kemenristek/BRIN (14 September 2020 – 31 Agustus 2021);
Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (7 Januari 2022 – sekarang).

***

Judul: Heri Hermansyah Pria Asal Sukabumi, Kini Dipercaya Jadi Rektor Termuda Universitas Indonesia  
Penulis/Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: Jumari Haryadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *