Dulu Jurusan IPA Jadi Kebanggaan Orang Tua Ingin Anaknya Masuk IPA Kenapa? Begini Kata Anindito

"Salah satunya itu kenapa orangtua rata-rata memilihkan anaknya masuk IPA. Kalau kita jurusan IPA kita bisa memilih jurusan lain," kata Anindito

Ilustrasi seorang guru mengajar di ruang praktek IPA (labolatorium) saat kurikulum merdeka masih berlaku, (Sumber:ANTARA FOTO/Ampelsa)

MajmusSunda News- Jakarta, (12/4/2025)-Dulu bagi orang tua yang memasukan anaknya ke SMA, hasil seleksinya lolos masuk jurusan IPA merasa bangga. Rasa yang sama juga dirasakan siswa, karana masuk jurusan IPA bisa disebut favorit.

Namun saat Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) oleh Presiden Jokowi, pemilihan jurusan IPA, IPS dan Bahasa untuk anak SMA dihapus

Tidak hanya jurusan IPA, IPS dan Bahasa yang dihapus. Namun Ujian Nasiona (UN) juga dihapus. Saat Mendikdasmen dilantik Presiden Prabowo UN dan jurusan di SMA dihidupkan lagi. Hanya saja namanya bukan UN lagi tapi Test Kemampuan Anak (TKA)

Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) saat itu (Mendikbudristek Nadiem Makarim), Anindito Aditomo menjelaskan, penghapusan itu sengaja dilakukan.

Sebab selama ini tegas Anindito, penjurusan seperti itu cenderung mencerminkan ketidakadilan karena rata-rata orangtua akan memilih memasukkan anaknya ke jurusan IPA.

“Salah satunya itu kenapa orangtua rata-rata memilihkan anaknya masuk IPA. Kalau kita jurusan IPA kita bisa memilih jurusan lain,” kata Anindito ketika berbincang dengan wartawan salah satu media nasiona, Senin (15/7/2024).

Anindito mengatakan , orangtua bersikap seperti itu karena hanya mencoba berpikir rasional dengan meminta anaknya masuk IPA agar banyak pilihan program studi (prodi) yang bisa dipilih saat masuk perguruan tinggi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *