MajmusSunda News, Ciamis, Jawa Barat, Senin, (24/2/2025), Ketua Yayasan Rumah Naskah Nusantara Gunari Putra Erisman, pihaknya menghadirkan Kardono, sebagai tutor.
Ia praktisi kertas Daluang yang berasal dari Indramayu. Para peserta terlihat antusias untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah dan proses bagaimana pembuatan kertas tradisional bernama Daluang tersebut.
Para peserta mempraktekkan dari mulai proses mengupas batang pohon Saeh, sampai proses mengeringkan dan jadilah kertas daluang yang sudah siap pakai.
“Popularitas Daluang saat ini sangat asing di masyarakat. Kami merasa bertanggungjawab untuk memelihara warisan budaya leluhur yang sangat bernilai tinggi itu melalui berbagai kegiatan penyelamatan dan pelestarian salah satunya dengan kegiatan workshop pembuatan kertas daluang ini,” tuturnya.
Keberadaan daluang sebagai tradisi yang berkembang di pesantren kata Gunari, saat ini sudah mulai tidak dikenal. Kami berupaya mengembalikan tradisi yang hampir hilang, untuk bisa dirasakan kebermanfaatannya bagi kehidupan masa kini.
Ketua Yayasan Nurul Hikmah Kiai Emil Saefulmilah, mengaku gembira dengan adanya kegiatan pembuatan kertas Daluang tersebut. Menurutnya santri-santri, siswa juga generasi muda saat ini wajib mengenal tradisi leluhur yang sampai saat ini keilmuan dan kebermanfaatannya dapat dirasakan.
“Di mana gempuran globalisasi dan digitalisasi semakin kencang, generasi muda harus mempunyai dasar keagamaan yang kuat dan pengetahuan budaya yang luas,” kata Kiai Emil.
Judul: Daluang Bahannya dari Pohon Saeh, Popularitasnya Kian Asing
Jurnlis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS