Yudi Latif: Esensi Pendidikan adalah Pembentukan Karakter dan Kemanusiaan

Prof. Yudi Latif, "Pendidikan adalah proses belajar menjadi manusia seutuhnya. Belajar dari kehidupan, sepanjang hidup.”

MajmusSunda News, Kota Bandung, Rabu (18/06/2025) – Dalam suasana diskusi yang berlangsung seru dan dinamis, Yudi Latif, MA., Ph.D., tampil menyuarakan pemikiran mendalam tentang esensi pendidikan di forum Headmaster Academy Indonesia (HAI) yang berlangsung di Auditorium Bakti Mulya 400, Jakarta, Selasa (17/6/2025). Di hadapan 70 kepala sekolah dari wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, tokoh pemikir kebangsaan ini mengajak audiens untuk kembali ke inti pendidikan: menjadikannya sebagai proses pembudayaan yang memanusiakan, bukan sekadar transfer ilmu pengetahuan.

“Pendidikan adalah proses belajar menjadi manusia seutuhnya. Belajar dari kehidupan, sepanjang hidup,” ujar Yudi membuka paparannya.

Kalimat tersebut dilontarkan Yudi Latif tanpa jargon. Namun, apa yang ia sampaikan telah mampu menggugah kesadaran bahwa pendidikan sejatinya adalah perjalanan panjang yang menautkan batin dan lahir, akal dan tindakan.

Intelektual kebangsaan Yudi Latif, MA., Ph.D bersama para peserta di Forum Headmaster Academy Indonesia – (Sumber: Dok BM 400)

Melalui perspektif Yudi, pendidikan dikembalikan pada hakikatnya sebagai seni dalam pembentukan karakter. Ia menafsirkan ulang makna budi pekerti secara filosofis dan praktis. “Budi adalah pikiran, perasaan, dan kemauan ranah batiniah. Pekerti adalah tenaga dan daya ranah lahiriah. Maka pendidikan harus mengolah keempat unsur: olah pikir, olah rasa, olah karsa, dan olah raga,” jelasnya.

Dalam forum yang turut dihadiri tokoh pendidikan dari Institut Harkat Negeri (IHN) dan Sekolah Bakti Mulya 400, Yudi menghadirkan metafora pendidikan sebagai proses budi daya tanaman. Ia mengajak para pendidik untuk membayangkan murid sebagai pohon yang kokoh: memiliki akar moral yang kuat, batang pengetahuan yang tinggi, cabang keterampilan yang menjulang, daun keharmonisan sosial yang rindang, dan buah kreativitas yang lebat.

Ia menjabarkan pendidikan sebagai proses bertahap: fase anak usia dini difokuskan pada penanaman karakter; pendidikan dasar menguatkan fondasi literasi; pendidikan menengah memperluas wawasan dan empati; sementara perguruan tinggi menjadi ladang panen inovasi dan spesialisasi.

Forum Headmaster Academy Indonesia (HAI) bukan sekadar pertemuan. Ia adalah wadah penguatan kepemimpinan kepala sekolah melalui model pelatihan berlapis yang dirancang kolaboratif oleh Sekolah Bakti Mulya 400 dan Institut Harkat Negeri (IHN). Program ini menyuguhkan pendekatan sistematis melalui tahapan Induksi, Mentoring, Commencing, dan Kelas Pekanan.

Sejak dibuka pada 17 Mei 2025, peserta yang terdiri dari pimpinan sekolah dari Jakarta, Jawa Barat, dan Banten telah mengikuti tiga sesi pada 24 Mei, 31 Mei, dan 7 Juni. Momentum puncak bertajuk Commencing dijadwalkan pada 17 Juni 2025 sebagai simbol kelulusan sekaligus pernyataan tekad untuk menjadi pemimpin pendidikan yang visioner, berhati nurani, dan siap menghadapi tuntutan zaman.

Layaknya benih yang disiram dengan nilai dan ilmu, para peserta diharapkan kembali ke institusinya masing-masing dengan tidak hanya membawa modul, tetapi juga semangat dan keberanian untuk membentuk lanskap pendidikan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.

***

Judul: Yudi Latif: Esensi Pendidikan adalah Pembentukan Karakter dan Kemanusiaan
Editor: Jumari Haryadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *