MajmusSundaNews, , Selasa (7/1/2025), Bandung Barat — Human Metapneumovirus (HMPV), sebuah virus yang tergolong dalam keluarga Paramyxoviridae, kini menjadi perbincangan hangat di kalangan tenaga medis dan masyarakat dunia. Virus yang pertama kali ditemukan pada tahun 2001 ini, meskipun relatif baru, telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah kasus di banyak negara, termasuk Indonesia. Tren ini mengundang perhatian besar, mengingat potensi penyebaran HMPV yang cepat, serta dampaknya yang cukup serius, terutama bagi kelompok berisiko tinggi.
Apa Itu HMPV?
HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang menyerupai flu biasa, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Meskipun sering dianggap sebagai penyakit ringan pada sebagian orang, HMPV dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi berat yang disebabkan oleh HMPV dapat berupa bronkitis, bronchiolitis, atau bahkan pneumonia.
Peningkatan Kasus HMPV di Dunia
Menurut data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir 2024, jumlah kasus infeksi HMPV menunjukkan kenaikan signifikan di berbagai belahan dunia, termasuk di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Serikat. Di Indonesia, kasus HMPV meningkat hampir 40% dibandingkan tahun 2023, dengan lebih dari 1.000 pasien yang terinfeksi sepanjang tahun lalu. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jakarta melaporkan sekitar 200 pasien dengan infeksi HMPV sejak bulan Oktober 2024, yang sebagian besar adalah anak-anak di bawah lima tahun.
Data terbaru menunjukkan bahwa HMPV kini menjadi salah satu penyebab utama infeksi pernapasan di Indonesia, mengalahkan virus-virus lama seperti influenza dan RSV (Respiratory Syncytial Virus). Penularan HMPV melalui droplet atau tetesan udara dari batuk atau bersin membuat virus ini sangat mudah menyebar di lingkungan yang padat penduduk.
Gejala yang Wajib Diwaspadai
Infeksi HMPV dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejala ringan mirip dengan flu, sementara infeksi yang lebih parah dapat mengarah pada peradangan pada saluran pernapasan yang lebih dalam, seperti bronkitis dan pneumonia. Berikut adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai:
- Demam
- Batuk kering atau berdahak
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan ekstrem
Pada bayi dan orang dewasa dengan kondisi medis tertentu, infeksi HMPV dapat berkembang menjadi lebih serius, bahkan memerlukan perawatan intensif.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Keparahan
Kelompok yang paling rentan terhadap infeksi parah HMPV adalah bayi, anak kecil, lansia, dan individu dengan gangguan kekebalan tubuh. Data dari RSUD Jakarta menunjukkan bahwa lebih dari 60% pasien yang dirawat karena HMPV adalah anak-anak dan lansia. Dr. Tuti Asriani, seorang spesialis penyakit dalam, menjelaskan, “Mereka yang memiliki gangguan pernapasan atau penyakit jantung juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius akibat infeksi HMPV.”
Pencegahan dan Pengobatan HMPV
Sampai saat ini, belum ada vaksin yang tersedia untuk melawan HMPV, namun pencegahan dapat dilakukan melalui langkah-langkah sederhana seperti:
- Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah bersin atau batuk.
- Menjaga jarak fisik dengan orang yang sakit atau bergejala.
- Menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran virus.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan cukup tidur.
Pengobatan saat ini fokus pada meredakan gejala, terutama untuk pasien dengan gejala berat. Obat-obatan untuk mengatasi peradangan dan infeksi, serta penanganan medis untuk mendukung fungsi pernapasan (seperti oksigenasi), menjadi bagian penting dalam perawatan pasien yang terinfeksi HMPV.
Masa Depan HMPV dan Pentingnya Kesadaran Global
Dengan meningkatnya jumlah kasus yang tercatat pada tahun 2024 dan 2025, para ahli kesehatan menyarankan agar masyarakat lebih waspada terhadap HMPV. Virus ini mungkin belum sepopuler influenza atau COVID-19, tetapi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat sangat serius, terutama dalam kondisi pandemik dan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.
Para peneliti terus berupaya mengembangkan vaksin dan terapi yang lebih efektif, tetapi dalam jangka pendek, edukasi masyarakat dan kebijakan pencegahan yang lebih ketat di fasilitas umum sangat penting. Sebagai langkah proaktif, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berencana untuk meningkatkan penyuluhan mengenai HMPV kepada tenaga medis di seluruh Indonesia.
***
Judul: HMPV: Munculnya Virus Baru yang Makin Merebak, Mengancam Kesehatan Global
Jurnalis: Dewi Sekar Uni
Editor: Jumari Haryadi